Kondisi darurat pada setiap orang, seperti sakit atau munculnya biaya-biaya tak terduga dalam hidup, tentu tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Tapi, bisa dipersiapkan solusinya sejak dini dengan cara menabung untuk dana darurat. Sayangnya, tidak semua orang bisa menyisihkan uang untuk dana darurat karena kondisi dan alasannya masing-masing. Seperti penghasilan yang pas-pasan, apalagi di tengah pandemi.
Saat kondisinya mendesak dan butuh uang, yang terlintas di kepala biasanya adalah meminjam uang atau mengambil kredit cepat untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Apalagi saat ini, lembaga pinjaman dan kredit sudah sangat banyak jenisnya. Mulai dari yang konvensional sampai yang online seperti KrediFazz.
Sekilas, kredit cepat memang menawarkan layanan pinjaman yang mudah dan bisa menjadi solusi kebutuhan mendesak. Tetapi, ada hal-hal yang wajib kamu pertimbangkan sebelum menggunakan jasa kredit cepat. Mulai dari keunggulan sampai kelemahannya. Jangan sampai asal pakai, lalu bikin kondisi keuangan berantakan ya.
Apa aja keunggulan dan kelemahan dari kredit cepat? Yuk kita bahas!
Keunggulan Kredit Cepat
Berikut ini adalah tiga keunggulan dari layanan pinjaman atau kredit cepat:
1. Persyaratan pengajuan pinjaman yang mudah
Dibanding lembaga pinjaman konvensional, kredit cepat yang berbasis online seperti KrediFazz memberikan syarat pengajuan pinjaman yang jauh lebih mudah. Contohnya, di KrediFazz, kamu hanya perlu memenuhi 3 syarat untuk mengajukan pinjaman, yaitu:
- Berusia minimal 18 tahun atau maksimal 60 tahun.
- Punya penghasilan minimal sebesar Rp 3 juta per bulan.
- Berdomisili atau tinggal di Indonesia.
Jika sudah memenuhi syarat tersebut, kamu bisa langsung mengunduh aplikasi KrediFazz di Google Play Store. Lalu, ikuti langkah-langkah pengajuan pinjamannya yang meliputi upload foto KTP, isi form, dan foto selfie. Selesai. Sisanya, kamu hanya perlu menunggu approval dari tim KrediFazz. Tidak perlu keluar rumah atau fotokopi berkas, hanya perlu smartphone, aplikasi, dan kuota internet.
2. Proses pencairan yang cepat dan hitungan menit
Selain persyaratan yang mudah, yang membuat kredit online cepat unggul adalah proses pencairan pinjaman yang super cepat. Biasanya 1 x 24 jam, atau bahkan hanya dalam hitungan menit atau jam sejak pengajuan pinjaman disetujui. Dalam kondisi mendesak dan butuh uang segera, keunggulan yang satu ini tentunya akan sangat menggiurkan calon nasabah.
3. Tidak perlu ajukan ulang ketika mau pinjam lagi
Karena menggunakan platform aplikasi, profil, dan pemberian limit, rata-rata pinjaman atau kredit cepat juga tidak mengharuskan pengguna untuk mengajukan ulang ketika butuh pinjaman kedua. Tapi, setelah pinjaman pertama lunas dan histori pembayarannya baik atau tepat waktu. Jika butuh lagi, pengguna hanya tinggal melakukan penarikan saldo yang tersedia sebagai pinjaman. Biasanya proses pencairan akan jauh lebih cepat dibanding pengajuan pertama.
Kelemahan Kredit Cepat
Berikut ini adalah tiga kelemahan dari layanan pinjaman atau kredit cepat:
1. Suku bunga harian
Penting untuk diketahui bahwa setiap layanan kredit cepat pasti memiliki kebijakan tingkat suku bunga yang berbeda-beda. Ada yang harian, ada juga yang bulanan seperti KrediFazz. Di mana, KrediFazz menawarkan pinjaman mulai Rp 100 ribu sampai Rp 1,5 juta dengan suku bunga 9% per bulan untuk tempo selama 30 hari. Contohnya, untuk pengajuan pinjaman sebesar Rp 1 juta di KrediFazz, maka bunganya adalah Rp 90 ribu selama 30 hari.
Sebagian fintech yang menerapkan suku bunga harian, biasanya ada di angka 0,8% per hari atau mencapai hingga 24% per bulan. Bunga 0,8% adalah angka maksimal dari bunga fintech atau kredit online sesuai peraturan yang ditetapkan AFPI (Asosiasi Pendanaan Fintech Bersama Indonesia).
Jadi, sebelum menggunakan fintech, penting bagi kamu untuk mengetahui tingkat suku bunga yang dimiliki fintech tersebut. Apakah kamu setuju dengan bunga harian? Atau lebih memilih yang bunganya bulanan?
2. Ada berbagai biaya tambahan yang mengurangi pinjaman cair
Seperti lembaga kredit pada umumnya, kredit cepat juga memiliki aneka biaya tambahan yang menyertai pinjaman selain suku bunga. Mulai dari biaya administrasi, biaya layanan, dan lain sebagainya, yang istilahnya berbeda-beda pada setiap fintech. Biasanya, biaya-biaya ini akan memotong jumlah pencairan pinjaman di awal.
Contoh, apabila biaya admin dari pinjaman adalah sebesar 6% dari total pinjaman Rp 1 juta, maka pinjaman yang akan cair ke rekening peminjam adalah Rp940.000 karena dikurangi biaya admin. Selain bunga, biaya-biaya ini juga perlu kamu ketahui di awal supaya tidak merasa dirugikan.
3. Bunga denda yang tinggi
Bukan hanya bunga dan biaya yang menyertai pinjaman, bunga denda yang tinggi jika terlambat bayar juga patut diwaspadai. Sebab, kredit cepat biasanya membebankan suku bunga denda harian untuk keterlambatan bayar. Makin lama pembayaran, bunganya akan makin menumpuk. Apakah kamu siap dengan risiko yang satu ini?
Terlepas dari kelemahannya, kredit cepat bisa membantu di saat darurat JIKA penggunaannya bijak. Tidak digunakan untuk kebutuhan konsumtif, gaya hidup, apalagi tanpa hitung-hitungan kapasitas finansial atau kemampuan membayar.
No Comment Yet